Selasa, 02 April 2013

Laknat seekor kuda

Suatu hari Abdullah bin Mubarak datang ke pasar. Ia melihat seekor kuda yang dijual dengan harga 40 Dirham. “alangkah murahnya kuda ini,” katanya.
“Tetapi ada celanya,” sahut pembeli yang lain.
“Apa cela kuda ini?” Tanya Abdullah.

“Ia tidak bisa lari mengejar mush dan tidak bisa lari kalau dikejar musuh. Kuda ini tetap meringkik di tempat yang semestinya ia diam,” tutur orang itu, melecehkan kuda yang seharga 40 Dirham itu.
“Kalau begitu kuda ini sungguh mahal,” Kata Abdullah, sambil pergi meninggalkan kuda itu
Kuda tercela yang dinilai mahal oleh Abdullah bin Mubarak ini kemudian dibeli oleh murid Abdullah. Ketika terjadi perang, si murid maju ke medan laga dengan menunggang kuda yang tidak jadi dibeli oleh gurunya itu. Ternyata Kuda itu bekerja baik sekali di medan perang. Ia bisa lri dengan kencang mengejar musuh dan bisa menghindar dengan cekatan dari kejaran lawan.
Mendengar cerita itu Abdullah bertanya kepada muridnya, “sudahkah kau ketahui cacat celanya?”
Dengan jujur muridnya menjawab, “betul, kuda itu persis seperti yang guru ceritakan. Karena itu, ketika kuda itu saya beli, saya mebisikkan di daun telinganya, “hai kuda sesungguhnya aku telah bertaubat meninggalkan dosa, dan kembali kepada Allah. Maka dari itu kau harus menginggalkan cacat celamu, “kata sang murid. Mendengar bisikan itu, si kuda itu lalu mengerak-gerakkan kepalanya seolah-olah menjawab, “aku telah meninggalkan dosa.”
Kepada gurunya, murid itu meneruskan ceritanya, “dari sini aku mengerti bahwa cacat cela itu sebenarnya bukan datang dari kuda, tetapi datang dari pemiliknya. Akibatnya, orang kafir itu harus turun dari kuda tunggangannya. Orang yang zalim tidak ubahnya sebagai orang kafir. Ia juga akan dilaknati oleh kudanya.
Kepada gurunya lalu murid itu menguraikan firman Allah sebagaimana disebutkan dalam surah Hud ayat 8 yang artinya, “ingatlah, kutukan Allah akan ditimpakan kepada orang-orang yang zalim.”
Dari ayat itu dikatakan bahwa karena Allah akan melaknati orang-orang yang zalim , segalanya (termasuk kudanya) juga akan ikut dilaknatinya. Maka, kuda itu pun ikut melaknati pemiliknya yang zalim dan kafir itu. Begitu juga laknat akan menimpa orang-orang yang munafik dan takbbur, sehingga terpaksan tidak kerasan dan turun dari tunggangannya.
Sumber :majalah SABILI
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di samping. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.
Judul: Laknat seekor kuda; Ditulis oleh Ara Murasaki; Rating Blog: 5 dari 5

Tidak ada komentar: